Erni, Lestari Prastyani (2017) HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA KABUPATEN BANTUL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA.
|
Text
NASKAH PUBLIKASI ERNI LESTARI.pdf Download (908kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang: Anemia remaja pada usia 10-17 tahun merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin < 12g/dl. Anemia gizi besi pada remaja putri di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2012 pada kelompok umur 12-19 tahun yaitu sebesar 36 %. Kabupaten Kulonprogo menempati posisi teratas yang mempunyai kejadian anemia remaja putri yaitu sebanyak 73,8% disusul oleh Kabupaten Bantul (54,8%), Kota Yogyakarta (35,2%), Gunung Kidul (18,4%), dan Sleman (18,4%) (7). Masalah pola makan dan kebiasaan sarapan serta anemia pada remaja masih menghawatirkan baik di Indonesia maupun di dunia.Sejauh ini program pemerintah dalam penanggulangan anemia masih berfokus pada ibu hamil agar tidak melahirkan anak yang anemia . Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Kabupaten Bantul. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional, dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di SMA, SMK, dan MA di wilayah Kabupaten Bantul pada bulan Januari - Februari 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas XI di SMA, SMK, dan MA wilayah Kabupaten Bantul (5557 remaja putri). Penentuan sampel menggunakan teknik probability proportional to size sampling (PPS) dan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel yang diperoleh sebesar 238 remaja putri. Data pola makan diperoleh dengan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaires (SQ-FFQ). Kadar Hb diperoleh dengan pemeriksaan darah menggunakan alat Hb Rapid Check. Semua data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Tidak ada hubungan antara frekuensi makan utama (p = 0,936), kebiasaan jajan (p = 0,119) dan kebiasaan sarapan (p = 0,387) remaja putri dengan kejadian anemia di SMA Kabupaten Bantul, dan ada hubungan asupan fe (p = 0,037) dengan kejadian anemia remaja putri di SMA Kabupaten Bantul Kesimpulan : Asupan fe sebagai faktor resiko kejadian anemia remaja putri ,tidak ada hubungan antara frekuensi makan utama, kebiasaan jajan, kebiasaan sarapan remaja putri dengan kejadian anemia di SMA Kabupaten Bantul. Saran : Remaja agar tetap meningkatkan budaya makan pagi sarapan secara teratur
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | ILMU ILMU KESEHATAN > ILMU GIZI |
Divisions: | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN > PRODI S1 ILMU GIZI |
Depositing User: | staff perpus almaata |
Date Deposited: | 04 Jul 2018 03:03 |
Last Modified: | 04 Jul 2018 03:03 |
URI: | http://elibrary.almaata.ac.id/id/eprint/844 |
Actions (login required)
View Item |