MUTMAINAH, ADINDA (2018) HUBUNGAN RASIO NATRIUM DAN KALIUM DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KABUPATEN BANTUL. Skripsi thesis, Universitas Alma Ata Yogyakarta.
|
Text (Abstrak_Bab I_Dapus)
ADINDA MUTMAINAH.pdf Download (285kB) | Preview |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (514kB) | Preview |
Abstract
Latar belakang: Hipertensi merupakan keadaan dimana terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi sebagai salah satu penyakit degeneratif yang sering dijumpai pada kelompok lanjut usia lansia. Jika asupan natrium meningkat maka tubuh meretensi cairan yang menyebabkan peningkatan volume dalam darah. Jantung harus memompa keras untuk mendorong volume darah tersebut melalui ruang yang makin sempit yang mengakibatkan hipertensi. Sedangkan untuk asupan kalium yang rendah akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Jadi penyebab tekanan darah meningkat salah satunya karena ketidakseimbangan kandungan kalium dan natrium dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler. Rasio perbandingan antara natrium dan kalium yaitu 1:1. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 25,8% dan prevalensi hipertensi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 25,7% (7). Berdasarkan Profil Kesehatan DIY 2016, prevalensi hipertensi di kabupaten Bantul sebesar 12,13%. Tujuan penelitian: Mengetahui apakah ada hubungan rasio natrium dan kalium dengan hipertensi pada lansia di kabupaten Bantul. Metode penelitian: Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih sebanyak 163 orang menggunakan teknik cluster random sampling berdasarkan pembagian tiga wilayah barat (pesisir), tengah (kota), dan timur (dataran tinggi) sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik dengan rumus korelasi dengan bantuan SPSS versi 20. Hasil: Ada hubungan antara rasio natrium dan kalium dengan kejadian hipertensi. Didapatkan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) dan nilai r = 0,611. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara rasio natrium dan kalium dengan kejadian hipertensi. Untuk kekuatan korelasi antara 2 variabel yaitu kuat (>0,5), dengan arah garis positif yang dapat dilihat dari nilai koefisien korelasinya yang menunjukkan bahwa apabila rasio asupan natrium dan kalium kurang baik maka kejadian hipertensi juga akan meningkat. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara rasio natrium dan kalium dengan kejadian hipertensi di Bantul. Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Rasio Natrium:Kalium, Natrium, Kalium.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | ILMU ILMU KESEHATAN > ILMU GIZI |
Divisions: | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN > PRODI S1 ILMU GIZI |
Depositing User: | Dian Nugroho Prasetyo |
Date Deposited: | 22 Jun 2020 01:24 |
Last Modified: | 22 Jun 2020 01:24 |
URI: | http://elibrary.almaata.ac.id/id/eprint/1573 |
Actions (login required)
View Item |